Guru dan Karyawan Awali Terima Vaksin

Setahun tepat virus korona mewabah di Indonesia sejak kemunculannya pada Maret tahun lalu. Sejak saat itu juga belum ada obat yang mampu melawan virus yang sudah membunuh ribuan manusia tersebut. Segala sektor terdampak baik secara langsung maupun tidak langsung. Sektor ekonomi, pendidikan, dan pariwisata setidaknya merasakan dampak secara langsung dari virus korona. Kini, tepat satu tahun juga, pemerintah mulai memberikan vaksin secara bertahap kepada masyarakat.

Warga SMAK Santo Paulus Jember, sebagai bagian dari sektor pendidikan juga mulai menerima vaksin sebagai antisipasi penyebaran. Guru dan karyawan SMAK Santo Paulus juga terlihat antusias menerima vaksin. “Saya berharap setelah menerima vaksin kekebalan tubuh terbentuk dan bisa kembali melayani masyarakat dengan normal, ” tutur Rm. Antonius Denny Cahyo S., S.S., M. Sc., M. Pd. selaku kepala sekolah sekaligus sebagai pastor di Gereja Santo Yusup Jember. Apa yg disampaikan kepala SMAK Santo Paulus juga terlihat dari antusias guru dan karyawan yg datang ke Puskesmas Jember Kidul pada hari Senin, 8 Maret yang lalu sebagai tempat pemberian vaksin.

Beberapa guru sempat menceritakan beberapa pengalaman setelah menerima vaksin.”Saya tidak merasakan apa-apa dan semua baik-baik saja, ” ungkap Yohanes Chrys Heryanto setelah beberapa menit menerima vaksin. “Beberapa jam setelah menerima vaksin sempat  merasa meriang, tapi setelah dibuat istirahat badan kembali normal, ” cerita Pak Donny salah seorang guru yg sedikit takut dengan jarum suntik.

Saat ditanya jadwal vaksin untuk para murid, kepala sekolah masih belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut. “Kami belum mendapatkan informasi dari gugus tugas Covid, sejauh ini masih diperuntukkan guru dan karyawan, ” jelas Romo Denny. Hal ini juga menggambarkan situasi dan strategi pembelajaran setelah penerimaan vaksin. “Jika semua warga sekolah telah menerima vaksin maka sekolah dapat kembali normal. Namun jika para murid belum menerima vaksin, masih terlalu berisiko untuk memulai kegiatan pembelajaran secara normal, ” jelas Rm. Denny.

Setelah menerima vaksin tahap I, berikutnya akan dilaksanakan vaksinasi tahap II yang jadwalnya akan ditentukan oleh pihak Puskesmas. “Kami akan memberikan jadwal kepada masing-masing instansi terkait pemberian vaksin tahap II, ” ujar salah seorang petugas Puskesmas. Semoga proses pemberian vaksin terlaksana dengan baik dan lekas memberikan perubahan bagi sektor-sektor terdampak. (Penulis: Ujang Sarwono, S.Pd.)