
Hello Saintpaulersss…
Pada tau ga nih kalau sekolah SMAK Santo Paulus Jember punya ekstrakurikuler PMR. Apa sih PMR itu?? Jadi, Palang Merah Remaja atau PMR adalah suatu organisasi binaan dari Palang Merah Indonesia yang berpusat di sekolah-sekolah atau pun kelompok-kelompok masyarakat yang bertujuan membangun dan mengembangkan karakter Kepalangmerahan agar siap menjadi Relawan PMI pada masa depan. Pembina ekstrakurikuler PMR SMAK Santo Paulus Jember bernama Randy Dwi Candra Winduananda atau yang biasa dipanggil Pak Candra.

Pak Randy memiliki pengalaman dalam bidang kepalangmerahan semenjak tahun 2007. Saat itu beliau masih duduk di bangku kelas XII, keren banget kan Saintpaulersss. Pada tahun 2012, beliau lulus kuliah dan bergabung dengan PMI Jember dan lebih memfokuskan kepada materi tentang Kepalangmerahan. Beliau mengajar untuk pertama kalinya di SMK Negeri Malang ketika masih kuliah. Pada tahun 2022, ia kemudian mengajar ekstrakurikuler PMR di SMAK Santo Paulus Jember. Bukan hanya mengajar di SMAK Santo Paulus, namun Pak Randy juga mengajar PMR di SMK 4 Pancasila Ambulu. Pancasila Ambulu dari tahun 2016 hingga sekarang. Fun fact, beliau merupakan alumni SMAK Santo Paulus tahun 2007. Kesan Pak Randy setelah kembali ke SMAK Santo Paulus adalah senang karena dapat melihat lingkungan sekolah yang aktif dan kondusif. Beliau juga memiliki harapan untuk anak ekstrakurikuler PMR kedepannya yakni anak PMR lebih bisa menerapkan Tri Bakhti PMR serta Sapta Prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
Kenapa ya teman-teman anggota PMR memutuskan untuk mengikuti ekstrakurikuler ini? “Saya tertarik untuk menjadi relawan bencana alam dan menjadi anggota PMR itu sangat menyenangkan,” kata Violet dari kelas 11 IPS 2/25. Sylvia dari kelas 12 MIPA 1/19 mengatakan bahwa ikut PMR digunakan untuk mencari teman dan pengalaman. Namun, para anggota lainnya ada yang mengatakan bahwa PMR sebagai tempat untuk belajar dan membantu orang lain.
Bagi mereka membantu orang lain adalah sesuatu yang krusial dan tidak ada kata terlalu muda untuk peduli dengan sesama.
Penulis:
Gisella Arianti Efendy Kelas XI MIPA 1
Gladys Gabriela Tjipto Santoso Kelas XI MIPA 4
Foto: Gladys Gabriela Tjipto Santoso Kelas XI MIPA 4
