Setahun sama Electric, Listriknya Ga Pernah Padam!

Pertemuan tak terencana, kita belajar percaya. Sesaat atau selamanya. Kadang bahagia, kadang pilu, ku bertaruh padamu,

— Lomba Sihir, “Selamanya”

Back again, SaintPaulerss! Yukk, kenalan sama Electric a.k.a Eleven Science Two Rakyat Ibe Cerdazz. 

Selain listriknya yang ga pernah padam, memori dari kami juga ga akan redup lho! Kalau kata Baskara itu “Ku simpan semua candaan kita, dan adegan pertengkaran yang ada,” siapa sangka waktu berjalan secepat ini? Rasanya baru kemarin kami duduk dengan wajah-wajah canggung, saling menebak siapa yang bakal jadi teman dekat, siapa yang cerewet, siapa yang pendiam, dan tentu siapa yang bakal jadi “pemantik listrik” suasana kelas.

Ternyata, kami semua lah yang menjadi rangkaian listrik itu. Nama Electric sudah menjadi identitas, tempat tawa menyala, tempat amarah bahkan pilu. Tempat rasa lelah yang terkadang membuat kami redup, tetapi selalu kembali hidup karena energi kalian! Dengan berbagai candaan dan momen-momen lucu yang kerap kami lewati setiap hari bersama. Mulai dari awal, kami berproses bersama melalui bimbingan seksualitas di Rayap di mana membuat kelas kami menjadi semakin erat, a.k.a udah makin ga canggung sama teman baru yang dulunya berbeda kelas.

“Aku merasa momen yang paling berkesan dan mendekatkan kami sebagai personil kelas itu adalah saat bazar SPF,” ujar Stefanie Patricia absen 27. Setuju sihh guyss. Karena saat bazar, kami meluangkan banyak waktu bersama, saat memasak, membeli bahan, apalagi saat mendekor bazar! Capek sihh ya, tapi serunya lunas terbayarkan!

Kalau respon sutradara kami nihh, Natalie Trisha Lusley hal yang paling berkesan selama di Electric adalah proses syuting yang kami lewati! Berbagai emosi, kami rasakan dan belajar dari itu. Tentu, proses ini akan dilewati semua murid-murid kelas 11 – proses yang  jalannya berat tetapi hasilnya memuaskan. Nantikan juga ya film kami di SPMF soon! Kerja keras selama satu semester ini bukan hanya tentang hasil, tetapi tentang  berbagai proses pembelajaran yang telah berhasil kami eksekusi dengan ciamikk. Kami bukan hanya satu kelas. Kami adalah satu sistem, satu arus, yang bergerak terus yang telah kami buktikan di setiap momen:

Di hari-hari belajar yang terkadang terasa seperti ujian hidup.

Di tengah proyek kelompok yang berujung drama.

Dan di setiap candaan absurd yang bikin guru geleng-geleng.

Kami pernah gagal, pernah saling diam, pernah merasa sendiri meski dikelilingi. Tapi, kami juga pernah tertawa tanpa sebab, menyanyi dengan tak tahu malu di depan kelas, mengerjakan soal di papan sembari cosplay itik dan induknya, dan bikin kenangan yang gak bisa dihapus.

Dan tentunya, kami tidak akan bisa melalui semua ini tanpa bimbingan orang-orang hebat di yang ada di sekitar kami. Terima kasih juga kami sampaikan kepada wali kelas yang dengan sabar dan tulus membimbing kami selama pelajaran ini. Tanpa Bapak/Ibu semua, mungkin Electric cuma kabel tanpa aliran.

Lalu unutuk semua warga Electric, terima kasih sudah menjadi bagian dari kisah ini. Terima kasih sudah mengisi energi satu sama lain, dari awal pagi yang cerah sampai drama tugas di akhir tahun. Tahun ini telah menjadi bukti bahwa kita tetap bisa menyatu dalam satu arus, satu energi, satu semangat. Electric.

“Hidup berjalan, perhentian kita berbeda…”

Dan ketika nanti kita sudah tidak duduk di kursi yang sama lagi, mungkin kita tidak akan mengingat semua detail. Tapi kita akan ingat rasanya, jadi bagian dari sesuatu yang hidup.

Selamanya.

Jurnalis:

Charlie Monica Liadi XI MIPA 2

Robbi Fadli Ari Seto Kelas XI MIPA 2

Foto:Electric’s Documentary