
Kelas X punya pembinaan mental, kelas XI punya seksualitas, kalau kelas XII punya apa? Ga kalah keren, nih: BIMBINGAN KARIR. Biar gak bimbang, mari dibimbing. Azek. Bimbingan karir adalah kegiatan wajib kelas XII. Acara yang diikuti oleh tujuh kelas bergantian ini berlangsung mulai Senin, 23 Oktober 2023 hingga Senin, 30 Oktober 2023 dan bertempat di Villa Koffie Afdeling Rayap, Rembangan, Jember. Villa bukan sembarang villa lho. Villa yang mereka tempati ini bernuansa vintage ala Belanda zaman dulu. Menarik sekali bukan?
Agenda dimulai dari sore hari sekitar pukul 15.30 WIB. Untuk itu, para murid kelas XII yang masih ada kegiatan di sekolah dipulangkan lebih awal, yakni pada istirahat kedua. Pukul 14.25 WIB mereka langsung berangkat bersama dari sekolah. Sesampainya di sana, mereka disambut oleh ketiga pembina kegiatan: Romo Atanasius Mariyanto Eka, S.Fil., M.Th., Romo Thomas Onggo Sumaryanto, M.Fil., dan Frater Yosef Ade Yudo Prakoso, S.Fil.

Pada mulanya, mereka briefing dan menitipkan barang seperti handphone, jam tangan, perhiasan, dompet, kunci, hingga makanan ringan. Agenda selanjutnya adalah snack. Setelah perut terisi, mereka melanjutkan agenda berikutnya, yaitu materi tentang enam kualitas pekerja dan membentuk pribadi yang berkarakter yang dibawakan oleh salah seorang pembina. Di sela-sela materi, mereka bermain ada dua macam permainan: menyusun balok dan Amoeba. Mereka semua tampak senang bisa bermain bersama di tahun yang terakhir ini.
Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga: makan malam bersama. Menariknya, menu makan pagi, siang, dan malam berbeda-beda setiap kelas. Setelah makan malam, materi sesi dua dimulai kemudian dilanjutkan dengan refleksi pribadi. Di sesi refleksi ini, mereka diminta untuk merefleksikan tentang rencana karirnya di masa depan. Selama kegiatan ini, mereka menulis dalam diam di bawah angin malam. Setelah refleksi, mereka bersih diri dan bersiap untuk tidur malam.
Eesok paginya, mereka semua bangun pukul 05.00 WIB. Agenda utama yang dimulai adalah senam pagi.. Lagu-lagu senam yang dipilih juga random sehingga tidak monoton hanya satu lagu saja. Aktivitas pagi itu dilanjutkan dengan meditasi bersama. Meditasi ini berbeda dengan meditasi biasanya, di mana dalam meditasi ini, para murid bukan duduk dengan mata terpejam namun berjalan. Berikutnya, para murid bersiap untuk outbound. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok dan diminta untuk membuat serta mempresentasikan yel-yel kelompok sebelum berangkat.

Petualangan hari terakhir ini diawali oleh permainan tongkat multifungsi, di mana setiap murid memeragakan satu tongkat itu menjadi benda lain yang nanti akan ditebak oleh teman-teman sekelas. Seusai pemanasan, setiap kelompok membuat tandu dari empat batang bambu dan seutas tali. Tandu ini akan digunakan dalam permainan berikutnya, yaitu untuk mengangkat salah seorang lumpuh terpilih dari masing-masing kelompok. Anggota kelompok lain mengangkat teman mereka yang di atas tandu itu melewati sungai. Ada banyak kesulitan dan tantangan yang mereka hadapi. Namun, rintangan itu memberi mereka pelajaran sekaligus kenangan yang berkesan. Sesampainya di garis finish, mereka semua menghabiskan pagi hari itu mandi dan berenang di sungai. Suara aliran air pun kalah keras dengan suara tawa penuh canda ria para remaja waktu itu.
Matahari hampir sampai di atas kepala. Sayangnya, mereka harus mengakhiri momen yang sedang mereka jalani dan segera bersih diri. Setelah itu, mereka berkumpul di ruang tengah untuk agenda terakhir yaitu menulis dan membacakan komitmen. Dalam doa, mereka berkomitmen untuk senantiasa melaksanakan panggilan hidup dengan baik melalui tugas maupun pekerjaan mereka. Kegiatan ini ditutup dengan saling berjabat tangan dan menyemangati satu sama lain. Semangat selalu, para pejuang!
Jurnalis:
Cheerly Tannia Hartono kelas XII MIPA 1/4
Arum Dewi Hapsari kelas XII MIPA 2/1
Foto:
Dokumentasi panitia


 
							
						    	 
							
						    	 
							
						    	 
							
						    	 
			 
			 
			


 
			 
			 
			


