
Hei hei, buat yang mbaca artikel ini karena salfok sama judulnya, jangan berpikiran yang aneh-aneh dulu, yaaa. Nah, biar tidak salah paham, gimana kalo kita baca artikel ini sampai selesai dulu?
Selamat datang kembali di web harian SMAK, SaintPaulers! Tau ga sih, ujian praktik atau uprak mata pelajaran Basa Jawa tahun ini ada yang beda, loh. Pada mau nebak dulu ga nieh? Daaaan jawabannya adalah: pernikahan adat Jawa! Yak, uprak Basa Jawa kelas XII tahun ajaran 2023/2024 adalah menggelar acara pernikahan dalam adat Jawa yaitu Panggih.

Menurut Kepala Disbud Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, upacara panggih temanten adalah upacara ‘pertemuan’ antara pengantin putra dengan pengantin putri (Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta, 22 Februari 2024). Beliau juga menambahkan bahwa upacara ini merupakan upacara puncak dalam perkawinan adat masyarakat Jawa dan menjadi upacara terpenting karena mempelai ditetapkan secara sah menjadi suami istri. Gimana, SaintPaulers? Udah ada gambaran belom nih tentang acaranya? Kita coba intip latihan mereka, yuk!
Latihan uprak ini diadakan secara rutin oleh setiap kelas di saat jam pelajaran Basa Jawa. Latihan ini tentunya didampingi oleh guru pengajar mereka sekaligus pelopor acara ini, yang tak lain adalah Bapak Sumarno. Sebagai guru Basa Jawa yang berpengalaman dalam bidangnya, Pak Marno dengan lancar dan tegas membimbing para murid dari awal pembagian peran hingga urutan langkah-langkah dalam upacaranya. Beliau juga tak lupa menjelaskan makna di balik setiap gerakan dan peralatan yang digunakan. Jadi tambah penasaran, deh.

Apa aja, yaa, kira-kira yang menjadi kendalanya? Menurut Pak Marno, selama ada komunikasi antar pihak yang bersangkutan, tidak akan ada kendala. Namun, sejauh ini, yang menjadi kendala yaitu pada dana, di mana dana yang harus dikeluarkan termasuk besar, misalnya pada sewa pakaian.
“Harapannya, murid-murid bisa memahami filosofi dan makna dari setiap gerakan dan diterapkan dalam kehidupan,” kata Pak Marno. Ternyata, latar belakang dari kegiatan ini ga cuma semata karena ada materi di kompetensi dasar mata pelajaran Basa Jawa, guys. Pak Marno juga berpesan kepada para murid kelas 12. “Tetap semangat. Hafalkan semua urutan gerakannya. Pahami juga makna dan filosofinya.”
Nah, gitu, teman-teman. Jadi ini bakalannya nikah jadi-jadian, yaaak, bukan nikah beneran. Udah pada penasaran belom sama acara benerannya? Nantikan keseruan pernikahan adat Jawa oleh para murid hanya di GOR SMAK Santo Paulus hari Selasa, 5 Maret 2024 pukul 10.00 WIB. See you all there!!
Jurnalis:
Cheerly Tannia Hartono kelas XII MIPA 1
Foto:
Gideon Clarence Goshen kelas XII MIPA 1


 
							
						    	 
							
						    	 
							
						    	 
							
						    	 
			 
			 
			


 
			 
			 
			


