Konsistensi Membuahkan Murid Berprestasi

Hai SaintPaulers! Tahu nggak sih? Pada hari sabtu (25/10/2025), dalam rapat guru SMA Katolik Santo Paulus Jember kedatangan dua narasumber yang keren-keren loh! Dua narasumber inilah yang memberikan materi kepada para guru-guru kita mengenai peningkatan kualitas pembinaan tim lomba sekolah serta kompetensi guru. Mau tahu keseruannya? Let’s see!

Nah, pasti kalian penasaran siapa saja para narasumber hebat tersebut bukan? Narasumber kita yang pertama yaitu Bapak Juwi Rachmadan, S.Pd. Pak Juwi merupakan salah satu guru Matematika di SMA Katolik Santo Albertus Malang alias Dempo. Selain menjadi guru Matematika, Pak Juwi juga mendampingi tim lomba di SMA tersebut. Maka dari itu, dalam kegiatan lokakarya kali ini Pak Juwi membagikan berbagai pengalaman dalam mendampingi anak-anak tim lomba. 

Pertama-tama, Pak Juwi mengibaratkan membina tim lomba itu seperti memasak nasi goreng guys. Kenapa bisa begitu? Yang pertama, dalam membuat nasi goreng pasti kita membutuhkan dasarnya yaitu nasi. Nasi yang digunakan pun tidak enak jika teksturnya lembek. Apa sih maksudnya? Hal ini dapat diartikan bahwa murid yang mengikuti tim lomba harus memiliki jiwa dan mental yang tahan banting, hal ini tentunya sulit jika dikaitkan dengan generasi masa kini yang dikenal sebagai generasi strawberry. Generasi yang gampang sekali untuk menyerah dan lembek dalam menerima kritik sekecil apapun. 

Yang kedua, bumbu. Dalam membuat nasi goreng, bumbu harus sesuai takaran dan tak bisa asal-asalan. Artinya dalam menyeleksi murid sekolah tidak bisa asal-asalan, sekolah perlu melihat minat, kemampuan, serta potensi yang dimiliki oleh murid. Yang terakhir yaitu pemasak, pemasak ini harus andal dalam menciptakan sesuatu yang fantastis. Pemasak yang dimaksud oleh Pak Juwi adalah guru/pembina itu sendiri, sekolah harus memastikan bahwa pembina betul-betul memahami materi yang akan mereka sampaikan kepada murid-muridnya. Sehingga murid dapat memahami dengan jelas pula apa materi yang dipaparkan oleh pembina, hal ini membantu murid dalam menguasai materi lomba. 

Bagaimana pendapat kalian tentang perumpamaan yang dibuat oleh Pak Juwi? Beliau membuat perumpamaan tersebut saat mengikuti pelatihan lho, SaintPaulers. Perumpamaan ini yang membuat beliau selalu termotivasi untuk bangkit lagi dan yakin bahwa, “Aku pasti bisa!” Nah, sekarang yuk kita cari tahu bagaimana harapan beliau bagi peningkatan kompetensi guru-guru kita kedepannya setelah beliau memaparkan materi yang begitu bermanfaat bagi tumbuh kembang sekolah kita! 

“Harapan saya, setelah acara ini semoga SMAK Santo Paulus Jember bisa lebih berkembang lagi, bisa lebih memetakan lagi potensi dari peserta didiknya. Lalu kemampuan guru juga bisa lebih dididik supaya menunjang prestasi dari peserta didiknya juga,” ujar Bapak Juwi. 

Nah kalau pembicara keduanya kira-kira siapa ya?? Nama beliau adalah Ahmad Faizal Amin, S.T., M.Sc.,RWTH. Pak Amin merupakan salah satu dosen di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Beliau datang jauh-jauh dari Yogyakarta sampai sempat tertinggal kereta karena jalanan yang padat kendaraan untuk berbagi ilmu dan tips bagi para guru SMAK Santo Paulus dalam membimbing murid-murid yang mau mengikuti lomba, salah satunya yaitu OSN (Olimpiade Sains Nasional).

Beliau mengawali materi dengan menjelaskan strategi dalam pembinaan untuk mengikuti OSN ataupun lomba-lomba lainnya. Menurut beliau pembinaan lomba bukan hanya sekadar melatih kemampuan akademik, tetapi juga membangun karakter dan ketekunan siswa. Proses ini dimulai dari pemilihan bibit unggul, pendampingan yang konsisten, hingga menciptakan lingkungan sekolah yang suportif. 

Guru dan pembina lomba memiliki peran yang sangat penting sebagai fasilitator yang menuntun siswa untuk mencapai tujuan. Salah satu tips yang disarankan oleh Pak Amin bagi para guru adalah meningkatkan kemauan murid untuk membaca dan mencatat setiap materi dengan tulisan yang rapi dan terstruktur. Hal tersebut menjadi pola menuju kesuksesan bagi murid dalam meraih medali di sebuah olimpiade. Selain itu, dukungan dari sekolah seperti keringanan tugas dan pendampingan rutin juga menjadi kunci agar siswa yang mengikuti lomba fokus untuk mencapai prestasi.  

Dari materi yang telah disampaikan oleh Pak Juwi dan Pak Amin guru-guru tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga inspirasi tentang bagaimana membina tim lomba dengan tekad dan semangat juang yang tinggi. Pengalaman yang telah disampaikan oleh kedua pembicara menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keberhasilan dalam lomba atau olimpiade tidak datang secara instan, melainkan melalui proses panjang yang penuh tantangan dan usaha. Pembahasan rapat para guru kali ini sangat menarik, bukan? Semoga ilmu, tips, serta tricks yang didapatkan selama kegiatan ini dapat diterapkan dalam pembinaan tim lomba SMAK Santo Paulus Jember dan menghasilkan para juara dalam berbagai lomba.

Jurnalis:

Eleora Leonie Timothy Kelas X-5

Josepha Ernesta Regina Ticoalu Kelas X-6

Fotografer: 

Eleora Leonie Timothy Kelas X-5

Josepha Ernesta Regina Ticoalu Kelas X-6

Joceline Rochelle X-6