Fruit + Earth Lovers!

Hiii Fruit-lovers!

Snack favorit kalian buah? Tapi kulit buahnya langsung dibuang ke tempat sampah? RUGI DONG!! Nahh, udah pada tau belum nih kalo sebenernya kulit buah itu bisa dimanfaatkan jadi sesuatu yang lebih berguna daripada sampah lho, misalnya saja kompos dan eco enzyme.

Pada pelajaran Biologi semseter ini, murid-murid kelas 10 diberi tugas oleh Ibu Dina Putu Ayu, S.Pd. untuk membuat eco-enzyme. Mereka disuruh untuk membentuk kelompok dan masing-masing kelompok setidaknya membawa 600gr kulit buah dan cutter untuk memotong kulit buah tersebut. Mula-mula, mereka diberi dua galon yang kemudian dibelah menjadi dua agar bisa dijadikan sebagai wadah. Setelah itu, mereka mencampur sisa kulit buah dan molasses pada wadah tersendiri.

By the way, kalian tahu gak sih apa itu eco enzyme? Eco-enzyme itu kayak sihir buat bumi nih! Jadi, eco-enzyme itu cairan ramah lingkungan yang dihasilkan dari fermentasi buah-buahan, sayuran, dan molasses (produk sisa dari gula pasir ). Proses pembuatannya sederhana, tinggal campur aja  bahan-bahannya lalu biarkan fermentasi selama 2-3 bulan dan viola! Kamu punya ramuan ajaib yang bisa digunakan untuk membersihkan rumah dan menyuburkan tanaman!

Lalu, apa sih gunanya praktik eco-enzym ini diberikan pada murid kelas 10? “Supaya murid kelas 10 tahu peranan bakteri dalam kehidupan sehari-hari. Bakteri yang ada di sekitar kita bisa busuk bersama bahan busuk seperti sisa makanan,” ujar Ibu Dina selaku guru Biologi.

Wahh setuju banget sih, generasi muda kayak kita perlu edukasi yang sederhana tapi berdampak besar bagi keberlanjutan Bumi ini. Hmm… jadi penasaran nih, kira-kira pendapat dari anak kelas 10 sendiri gimana yaa? “Menurutku sih dengan adanya praktik tadi, kita jadi bisa tau kalo ada cara lain untuk memanfaatkan sampah makanan yang kita hasilkan,” ujar Kayleen X IPS 2.

Selain itu, ternyata ada sesuatu yang membuatnya tertarik dari praktik ini lho! “Yang paling bikin tertarik sih pas buat kompos tadi, aku baru tau caranya bikin tempat buat kompos dari praktik tadi. Terus ternyata proses buatnya itu lumayan juga hehe… ,” tambah Kayleen. Wiii keren juga ya guys dampak dari praktikum ini buat generasi muda.

By the way, ternyata ada perbedaan lho antara pembuatan eco-enzym dan kompos. Jika di eco-enzym, sobat hanya boleh menggunakan bahan fresh atau segar. Seperti kulit buah yang baru saja dikupas. Sedangkan jika pembuatan kompos boleh sebaliknya dan ditambahkan oleh serbuk kayu dalam prosesnya.

Ternyata praktik eco enzyme ini berguna juga ya buat  pengetahuan kita! Si cairan ajaib ini mudah dibuat dan berguna bagi kebersihan rumah dan kesehatan tanaman kita. Dengan membuat eco enzyme sendiri, kita bisa menjadi bagian dari gerakan kecil untuk bersahabat dengan lingkungan! Yuk mulai dari sekarang selamatkan Bumi dengan menggunakan eco enzyme ini!

“Belajar Kelola Sampah” nyatanya tidak cukup hanya di sekolah, kita juga harus mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari kita. Semakin lama waktu fermentasi, semakin baik pula manfaat yang dihasilkan, mari kita semua mencoba hal baru untuk kebaikan Bumi bersama, semoga bermanfaat!

Jurnalis:

Charlie Monica Liadi Kelas X MIPA 3

Robbi Fadli Ari Seto Kelas X MIPA 4

Sherly Octavia Pangestu Kelas X IPS 2

Foto:

Cyrilla Levina Kuswanto X MIPA 1

Richelle Valerie X MIPA 1

F.X. Darren Lie Kelas X MIPA 3