
Kalian pernah penasaran nggak sih tentang kandungan apa yang ada di dalam urine? Hm… urine kan kotoran manusia. Berarti isinya zat sisa dong! Yess, benar sekali. Urin normal manusia terdiri atas air, urea, asam urat, amonia, kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, dan garam. Selain itu, ada pula glukosa yang sering terkandung dalam urine. Eits, sebenarnya kandungan glukosa tidak boleh ada, loh. Karena zat tersebut menunjukkan adanya penyakit dalam urine. Yuk kita cek kandungan glukosa dalam urine kita!
Pada hari Selasa (26/03/2024) kelas XI MIPA 4 mengikuti praktikum Biologi untuk melakukan pemeriksaan kandungan urine. Sebelumnya, kelas XI MIPA 1 dan XI MIPA 2 juga sudah melaksanakan praktikum ini. Hehe, praktikum tentu tak lengkap tanpa adanya keberadaan ‘cairan kuning’ kita. Maka, pagi harinya kami diwajibkan menampung urine kami di botol kecil untuk nantinya menjadi bahan praktikum. Sebelum praktikum, kami juga dijelaskan bagaimana mekanisme pembentukan urine. Diawali dengan proses filtrasi, urine disaring di glomerulus menjadi urine primer. Cairan kemudian dibawa ke tubulus kontortus proksimal untuk proses reabsorpsi menjadi urine sekunder. Urine sekunder berubah menjadi urine tersier setelah adanya augmentasi menuju tubulus kontortus distal.

Okeyy, saatnya kita beraksi! Kami memulai praktikum dengan menyiapkan botol berisi urine dan tabung reaksi. Kami mengisi tabung reaksi dengan urine sebanyak 4 pipet tetes. Tabung reaksi yang sudah berisi urine kemudian ditetesi benedict sebanyak 1 pipet tetes. Kami diajak untuk melihat reaksi yang terjadi. Hmm, kayanya sama aja deh.. Lanjut deh… Kami menyiapkan gelas beaker berisi air dan memanaskannya. Setelah panas, kami memasukkan tabung reaksi berisi campuran urine dan benedict. Sebagai pembanding, kami juga memasukkan tabung reaksi berisi campuran glukosa dan benedict ke dalam gelas beaker.
Sembari menunggu reaksi campuran setelah dipanaskan, kami mengobrol ria. Ihihi, ternyata banyak dari antara kami yang jijik karena harus membawa pipis. Kami saling bercanda ria dan saling menuduh ‘wah diabetes ini..’. Memangnya bagaimana indikatornya jika cairan urine mengandung glukosa, ya? Setelah dipanaskan, campuran glukosa dan benedict berubah warna menjadi hijau kecokelatan. Nah, jika warna urine kita mendekati warna hijau kecoklatan, berarti urine kita mengandung glukosa. Selain itu, di dalam beberapa cairan urine dapat ditemukan pula endapan. Endapan ini menjadi indikator bahwa ada protein di dalam urine.

Wahh, ternyata ada beberapa cairan urine yang warnanya mendekati hijau tai ayam nih. Diabetes diabetes… Keberadaan protein dalam urine juga bisa memicu penyakit Albuminuria. Tapi tenang saja guys! Kandungan di dalam urine bisa berubah sewaktu-waktu. Bisa juga karena sebelumnya sering mengonsumsi makanan dan minuman manis maka warnanya menjadi hijau coklat.
Intinya, kita harus tetap mengontrol pola makan kita. Makanan yang masuk ke dalam tubuh kita bisa mempengaruhi bagaimana tubuh bekerja. Tubuh sehat ditunjang oleh makanan yang sehat. So, jangan lupa selalu mengonsumsi makanan bergizi ya guyss! Sehat sehat orang baik~
Jurnalis:
Jonita Shaquandra Ezraela Kelas XI MIPA 4
Asher Yedijah Hoesono Kelas XI MIPA 2
Foto:
Jonita Shaquandra Ezraela Kelas XI MIPA 4
Chevalier Davon Setiowibowo Kelas XI MIPA 4
Gladys Gabriela Kelas XI MIPA 4


 
							
						    	 
							
						    	 
							
						    	 
							
						    	 
			 
			 
			


 
			 
			 
			


