Rapor Virtual Semester Gasal  Tahun Ajaran 2020/2021

Sabtu, 19 Desember 2020 menjadi hari penting bagi para murid di SMAK Santo Paulus Jember. Pada hari tersebut para murid menerima laporan hasil belajar atau rapor selama satu semester. Mereka akan melihat hasil belajar mereka dari proses yang sudah dijalanai selama satu semester melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sudah dua kali ini para murid di SMAK Santo Paulus Jember menerima laporan hasil belajar secara virtual. Sekolah ingin memberikan pelayanan atau hak para murid semaksimal mungkin selama belajar di masa pandemi. Sekolah ingin memastikan tidak ada hak para murid yang dikurangi selama proses belajar, termasuk saat menerima hasil belajar.

Beberapa murid yang sudah dua kali menerima rapor virtual menyampaikan beberapa harapan. “Saya selalu berharap mendapatkan nilai yang tinggi dibandingkan semester sebelumnya. Dalam situasi apa pun, saya harus memacu diri unutk mendapat nilai yang memuaskan,” tutur Imelda Felicia D. yang sekarang duduk di kelas XI jurusan IPS.

“Semoga nilai saya semester ini masih stabil atau kalau bisa naik,” ungkap Richard Wijaya Harianto, dari murid kelas XI jurusan IPA. Meski menerima hasil belajar bukan merupakan hal baru, tetap saja beberapa murid masih merasakan debar jantung yang berbeda. “Saya masih merasa khawatir takut nilai saya turun,” cerita Queency Kezia yang masih duduk di kelas X jurusan IPS.

Menjaga semangat belajar

Sampai dengan Desember tahun ini, pandemi masih belum juga berakhir. Masih banyak yang menjadi korban Covid-19. Oleh karena itu, para murid diharapkan tetap menjaga semangat belajar untuk menjaga dan meningkatkan potensi diri. Rm. Antonius Denny Cahyo S., S.S., M.Sc., M.Pd. selaku kepala sekolah juga mengajak para guru untuk menguasai teknologi untuk menyajikan pembelajaran yang berkualitas di tengah masa pandemi. “Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang dikelola dengan baik akan mampu meningkatkan kemampuan guru dan murid dalam memanfaatkan media informasi dan internet yang sangat kaya dengan informasi,” ungkap Rm. Denny saat diwawancarai menggunakan media whatsapp.

Sementara itu, para guru juga terus berusaha memberikan pendampingan kepada murid baik untuk pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Kendala terbesar yang dialamai saat PJJ yakni penanaman pendidikan karakter. Guru juga merasa kesulitan untuk mengembangkan pengajaran yang berbasis keterampilan. “Saya terkadang sulit menentukan indikator penilaian keterampilan saat PJJ seperti ini,” ungkap Wahyu Dwi Aprianto, S.Pd., guru Geografi SMAK Santo Paulus.

Beberapa indikator capaian rata-rata hasil belajar murid juga menunjukkan jika nilai pengetahuan lebih baik dari pada nilai keterampilan. Hal ini karena di situasi yang serba virtual, mengajarkan dan mengukur nilai pengetahuan akan jauh lebih mudah (terlampir).  

Kini, hasil belajar semester gasal telah diketahui para murid di SMAK Santo Paulus Jember. Para guru telah bekerja keras untuk mengolah dan menyajikan nilai kepada para murid tepat waktu. “Tiga hari menjelang para murid terima rapor, saya selalu tidur lewat tengah malam,” cerita Alexander Sulistiawan Jatmiko, S.Pd. Hal yang hampir sama juga dirasakan oleh beberapa guru yang mendapat tugas tambahan mengolah nilai murid dalam sistem rapor elektronik. “Sudah tiga hari ini saya tidak pulang, saya tidur di sekolah,” ungkap Antonius Willy Setiawan, S.Si., salah seorang guru yang bertugas memasukkan nilai para murid dalam sistem rapor elektronik.

Nilai rapor sebagai indikator capaian hasil belajar telah didapatkan murid. Semoga dapat menjadi acuan untuk mengembangkan diri lebih maksimal pada pembelajaran semester berikutnya. Selamat berlibur sehat untuk segenap keluarga besar SMAK Santo Paulus Jember.

Penulis: Ujang Sarwono, S.Pd.