
“Bertobatlah dan Percayalah kepada Injil!” (Markus 1: 15)
Kalimat dari ayat tersebut tentunya sudah tidak asing lagi.
Kalimat itu memiliki makna yang mendalam bagi umat Kristiani.
Rangkaian kata-kata yang tersusun pada Injil Markus 1: 15 merupakan sebuah tanda memasuki masa Prapaskah bagi umat Katolik.
Rabu Abu adalah pintu untuk memasuki masa Prapaskah. Jika berbicara mengenai Rabu Abu, tentu tidak lepas dari kata pertobatan. Mengapa demikian? Karena dalam gereja Katolik, Rabu Abu dikenal sebagai masa pertobatan. Kita tidak bisa hanya mengenal Rabu Abu sebagai masa pertobatan. Namun, kita juga harus mengerti bahwa dalam Rabu Abu ada tiga hal yang harus kita lakukan. Salah satunya ialah mencari tahu makna pertobatan itu sendiri.

Lantas, apa makna pertobatan sesungguhnya?
Pertobatan adalah sebuah perubahan hati yang membawa kita lebih dekat dengan Allah. Pertobatan akan membawa kita pada keselamatan kekal oleh Kristus. Menanggalkan segala jenis perbuatan dosa di masa lalu dan berbalik berjalan menuju ke jalan keselamatan merupakan tujuan dari pertobatan. Sebagai pengikut Yesus, kita harus mengetahui bahwa Allah sangat mengasihi kita, bagaimanapun kondisi kita. Bertobatlah karena Allah selalu mengampuni dan menunggumu untuk kembali ke pelukan-Nya.
Sekarang bagaimana dengan diri kita masing-masing? Sudahkah memaknai pertobatan dengan baik? Dapatkah kita meninggalkan pribadi kita yang lama dan berani untuk berubah? Siapkah kita untuk menyambut Allah yang hadir dalam hati kita? Mari, kita memaknai masa Prapaskah ini sebagai masa pertobatan yang sesungguhnya. Bertobat, berpantang/berpuasa, serta berbuat kasih kepada sesama.
Selamat memasuki masa Prapaskah.
Penulis:
Hildegardis Raras X MIPA 3/12
Arera Crystallodya X IPS 2/01