Menjaga Spiritual dengan Doa Virtual

Situasi Pandemi yang tak kunjung berakhir membuat segala aktivitas sedikit terkendala. Mulai dari kegiatan pembelajaran yang belum berjalan normal, kegiatan ujian yang serba daring, hingga kegiatan doa pagi di sekolah yang biasa rutin dilaksanakan juga sedikit terkendala. Akibatnya, interaksi antarpegawai SMAK Santo Paulus juga terdampak.

Akan tetapi, sekolah ingin terus menjaga rutinitas dengan mencari berbagai alternatif guna melancarkan kegiatan yg sebelumnya berjalan rutin. Sejak hari Selasa, 27 Oktober 2020 yg lalu, sekolah berinovasi dengan melaksanakan doa pagi secara daring. Konsepnya, doa pagi dibuat secara virtual dengan menggunakan aplikasi zoom. Karyawan secara bergantian memimpin doa dan dapat diikuti oleh segenap guru yg sedang melaksanakan tugas dari rumah. Doa dimulai setiap hari mulai pukul 07.45 dan berlangsung kurang lebih lima menit. “Media semacam ini mampu menjaga semangat untuk melayani di sekolah meski dalam situasi pandemi,” ungkap Bagus Adi Prasetyo, S.Pd.

Meski tidak bisa hadir bersama dalam satu tempat, doa pagi yang dilaksanakan secara virtual diharapkan mampu menjadi ruang untuk saling bertemu secara daring. “Saya sempat tidak mengikuti doa pada awal pelaksanaan, tapi saya akan berusaha untuk selalu mengikuti. Melalui media ini, saya juga dapat mengobati rindu bertemu dengan rekan-rekan kerja,” cerita Putu Sumartana, S. Pd., guru olahraga di SMAK Santo Paulus.Romo Antonius Denny Cahyo S.,S.S.,M.Sc.,M.Pd. juga merasa bersyukur ada pegawai yg rindu untuk berdoa bersama.”Kegiatan ini merupakan usulan dari pegawai dan diwujudkan oleh Pastoral Care selaku unit kerja yg membidangi urusan religiusitas.

Pendapat lain juga muncul dari Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Elizabeth Enie R.Y.S., S.Si., S.Pd. “Harusnya memang kegiatan yg dulu (sebelum pandemi) rutin dilaksanakan, tetap dilakukan meski secara virtual. Hal ini juga memacu saya untuk bisa menyiapkan pembelajaran daring lebih awal. Kangen saya kepada rekan-rekan juga terobati meski hanya lewat layar, ungkap Bu Elizabeth. Hal senada diungkapkan oleh Ibu Tri Rahayu Sulistiyani, S.Si..”Doa pagi mampu menjadi bekal tersendiri bagi saya sebelum bekerja melayani Tuhan dan sesama. Selain itu, saya juga bisa merasakan kebaikan Tuhan setiap mengawali kegiatan,” ungkap Bu Tri.

Semoga kebiasaan baik yg pernah dilakukan dapat terus dilaksanakan meski dalam situasi pandemi.Semoga segala aktivitas dan rencana kita selalu dalam lindungan Tuhan.

Penulis: Ujang Sarwono, S. Pd.