
Hey-hey SaintPaulers! Apakah dari kalian ada yang bertanya-tanya mengenai judul di atas? Nah, kalau kalian ingin menemukan jawabannya, yuk kita scroll ke bawah!
Jadi, pada tanggal 1–3 Oktober yang lalu, kelas XI-1 dan XI-2 melakukan pembelajaran yang ngga biasa lho! Saat belajar salah satu materi Kimia, mereka diminta membawa plastisin dan tusuk gigi untuk membuat tiruan molekul dalam bentuk 3D guys.
Pertama-tama, kita belajar mengenal berbagai bentuk molekul dari beberapa senyawa, mulai dari yang sederhana sampai yang sangat rumit. Misalnya, SF₄ alias sulfur tetrafluorida. Nah, biar bisa tahu bentuknya, kita harus pakai teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion). Tenang aja, teorinya nggak seseram namanya kok. Langkahnya cukup mudah! Pertama, kita tentukan dulu siapa atom pusatnya, lalu hitung jumlah elektron valensinya. Setelah itu, lihat berapa banyak atom lain yang menempel (disebut X) dan berapa pasangan elektron bebas (E) yang masih tersisa. Dari situ, kita bisa tahu bentuk molekulnya dengan rumus AXₙEₘ.

Contohnya, untuk SF₄, atom pusatnya adalah sulfur (S) dengan 6 elektron valensi. Empat elektron dipakai buat ikatan dengan empat atom fluor (F), dan sisa satu pasang elektron bebas. Jadi, rumusnya AX₄E₁, yang artinya bentuk molekulnya itu adalah trigonal bipiramida! Lucu banget kan, bentuknya mirip mainan anak-anak tapi dalam versi molekul. Selain SF₄, kita juga mengenal bentuk-bentuk lain seperti AX₂ (linear), AX₃ (trigonal planar), AX₄ (tetrahedral), AX₆ (oktahedral), dan masih banyak lainnya!
Guys, setelah mendengar materi dan tujuannya, kurang afdol nggak sih kalua belum dengerin salah satu siswi yang punya banyak cerita ini?! Yuk simak! “Menurutku kegiatan ini membantu banget untuk memahami bentuk molekul secara nyata. Selain itu, kerja kelompok juga seru, karena kami bisa saling tukar pendapat dan belajar dari penjelasan teman-teman yang lain,” ujar Gabrielle Firdaus Kelas XI-2. “Tapi minusnya, kadang plastisinnya nggak bisa nempel sama tusuk gigi. Jadi, bentuk molekulnya nggak sempurna deh,” Lanjut Gaby.

Menarik banget, kan? Dari yang awalnya teori di buku, sekarang bisa divisualisasikan langsung di meja kelas dengan plastisin. Kegiatan ini membuktikan kalau belajar nggak harus selalu serius. Asal kreatif, ilmu bisa diserap dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah diingat. Nah, setelah melihat keseruan mereka dalam belajar, kita jadi tertarik nggak sih untuk mempelajari bentuk molekul?! Hal ini juga menjadi salah satu bukti bahwa belajar tidak harus selalu membaca dari buku, tetapi kita juga dapat belajar dengan cara yang asyik.
Jurnalis:
Aurentzia Veayviane Kelas XI-1
Josephine Patricia Zendrato Kelas XI-2