Mendalami Iman, Mencintai Bumi, dan Menjadi Semakin Bijaksana

Ehh, di akhir pekan kemarin, SMAK Santo Paulus punya acara apa ya?? Ada yang masih ingat nggak?? Kegiatannya tentu saja ada kaitannya dengan masa Prapaskah. Clue lainnya, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat (15/03/2024) khusus untuk murid dan Sabtu (16/03/2024) khusus untuk guru dan karyawan. Kegiatan apa tuu?? Rekoleksi dong jawabannya. Mau tau cerita lengkapnya? Yuk kita baca bersama!

Di masa Prapaskah ini, Pastoral Care mengadakan acara Rekoleksi APP Prapaskah 2024, baik untuk murid maupun guru dan karyawan. Kegiatan rekoleksi untuk para murid dilaksanakan pada jam Katolisitas. Jam Katolisitas kali ini agak berbeda lhoo dari yang biasanya. Murid Katolisitas kelas X dan XI diajak sharingsharing bersama Romo Doroteus Bryan A.P. dari Paroki Lumajang dan Romo Yoesi Prasetya dari Paroki Ambulu. Pembahasannya tentang apa ya kira-kira?

Yukk intip rekoleksi kelas X! Rekoleksi kelas X dilakukan di perpustakaan SMAK Santo Paulus Jember. Ehmm, warga Lumajang mana nih suaranya? Kita sambut Romo yang jauh-jauh dari Lumajang. Beliau bernama R.D. Doroteus Bryan A.P. Romo yang kerap disapa Romo Bryan ini menggarap rekoleksi dengan nyanyian dan sharing. Tidak hanya itu, rekoleksi ini mengajarkan arti pemulihan, ketenangan, dan pilihan.

Selain itu, Romo Bryan mengajar murid kelas X untuk MAD. ‘Hahh, maksudnya apa ya?’ Singkatan unik dari Romo Bryan ini memiliki arti lain. MAD di sini mengartikan Make A Difference. Ajaran Romo Bryan tidak hanya itu. ‘Orang hidup dihadapkan pilihan’ merupakan inti dari rekoleksi ini. Dengan begitu, Romo Bryan mengajak para anak muda Katolik untuk dapat membuat pilihan yang bijaksana.

“Manusia itu hidup dalam pilihan. Kita setiap hari berhadapan dengan pilihan. Maka, buatlah pilihan yang bijak,” ucap Romo Bryan saat rekoleksi.

Kutipan ceramah Romo Bryan saat rekoleksi tidak bisa dianggap enteng. Berdasarkan perjalanan hidupnya sebagai Romo, beliau menemukan bahwa banyak orang kesusahan dalam menentukan pilihannya. Hal nyata juga dirasakan oleh Christophorus Raditya Harliano. Dia mengaku telah mendapat pencerahan dari rekoleksi ini. “Pilihan saya, tanggung jawab saya. Puas atau tidak, ya itu hasil saya,” tegas Christophorus.

Tak kalah seru, murid kelas XI belajar mengenai “Menciptakan Tata Ekonomi Baru” bersama Romo Yoesi Prasetya di aula SMAK Santo Paulus. Acara dibuka dengan lagu “God, Gather & Go”. Kami juga diajak untuk menyanyikan lagu “Everyday God” sebagai ganti doa pembuka. Cuss masuk materi…

Romo Yoesi menjelaskan mengenai Bumi sebagai rumah kita. Seperti yang dituliskan-Nya pada Kejadian 2:15, manusia pada awalnya diciptakan untuk mengusahakan taman Eden. Namun, karena manusia sudah jatuh dalam dosa, manusia harus menjaga Bumi ini sebagai gantinya. Seluruh Bumi ini pada hakikatnya ialah keluarga. Selanjutnya, Romo Yoesi menyinggung ayat Lukas 19:13 mengenai harta/mina. Pada zaman ini, mina itu sama saja seperti hak untuk air bersih, makanan sehat, dan lingkungan yang bersih.

Apa tugas manusia sebagai murid Yesus? Yup, tentu saja kita harus mengusahakan mina yang sudah disebutkan tadi ya. Caranya tidak susah kok. Ngga usah yang susah-susah. Membuang sampah pada tempatnya. Itu sudah termasuk menjaga lingkungan”, tegas Romo Yoesi. Sebenarnya tak cukup hanya buang sampah pada tempatnya. Lebih baik lagi jika kita bisa mengolah sampah yang kita hasilkan. “Memang tidak berpengaruh kepada kita, tapi berpengaruh pada anak-anak kita nantinya”, Romo Yoesi menambahkan.

Sebelum menutup pemaparan materinya, Romo Yoesi menegaskan kembali bahwa apa yang sudah dibahas tadi ialah mengenai hidup kita, masa depan kita. Jadi, jelas bahwa pemaparan tadi bermanfaat untuk kita ya… Okeyy, akhirnya pemaparan materi sudah selesai… Acara dilanjutkan dengan tanya jawab kecil-kecilan bersama segenap murid kelas XI. Kami juga dapat fun fact mengenai rangkaian misa pekan suci Paskah nih. Ternyata, sebelum misa Kamis Putih diadakan ada yang dinamakan misa Krisma atau “Chrism Mass”. Misa ini dihadiri oleh para romo se-dunia untuk memberkati minyak yang akan digunakan untuk baptis, krisma, dan pengurapan orang sakit.

Tak jauh berbeda dengan rekoleksi para murid, di hari Sabtu kemarin, rekoleksi guru dan karyawan pun juga dibawakan oleh seorang romo yang kece abis. Beliau adalah Romo RP Petrus Harsa Trihapsara, O.Carm. Dalam pencerahannya, beliau mengingatkan pada semua guru dan karyawan bahwa mereka harus mengetahui apa yang dicintai setiap harinya.

“Apa yang harus kita cintai setiap hari? Yang harus kita cintai setiap hari adalah hal yang kita kerjakan setiap hari,” ujar beliau. Dengan begitu, sebagai tenaga pendidik dan kependidikan, kita semua diajak untuk mampu menjadi pribadi yang bisa mengembangkan talenta para murid dalam sebuah iklim kerja sama dan solidaritas. Harapannya, kemampuan aspek kognitif, afektif, sosial, profesional, etis, dan spiritual murid dapat seimbang sehingga inti dari pendidikan dapat tercapai. Nah, mereka juga sekaligus dapat belajar untuk menghayati kehidupan yang sesungguhnya. Wahh keren ya!!  

Hufftt, akhirnya kegiatan rekoleksi selesai. Yeay! Terima kasih Romo Bryan, Romo Yoesi, dan Romo Petrus!! Semoga pemaparan materi yang sudah disampaikan tak sia-sia ya. Apalagi hanya ‘masuk kuping kiri, keluar kuping kanan’. Mari kita perdalam iman dalam diri kita. Sekian dulu yaa cerita dari Katolisitas! Nantikan keseruan lainnya di web sekolah kita yaa. See you, guys!

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid- Ku […] dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat 28, 19-20).

Jurnalis:

Patricia Danella Damayanti Kelas X IPS 1

Jonita Shaquandra Kelas XI MIPA 4

Charlie Monica Liadi Kelas X MIPA 3

Dyah Kirana Nusantara

Foto:

Christophorus Raditya Harliano Kelas X MIPA 4

Jeanie Vianna Kelas XI MIPA 3