Cerita Guru SMAK Santo Paulus saat SFH

Akhir-akhir ini sering muncul berbagai cerita lucu dari orang tua yang merasa kewalahan menemani proses belajar sang buah cinta di rumah. Orang tua merasa repot karena banyaknya berbagai model pembelajaran yang diberikan oleh para guru. Lalu, seperti apa sebenarnya kegiatan dan persiapan pembelajaran yang dilakukan oleh para guru di SMAK Santo Paulus? Berikut beberapa cerita atau kisah guru SMAK Santo Paulus Jember saat melaksanakan School from Home (SFH).

“Dengan adanya kebiasaan baru SFH anak-anak dapat belajar berdisiplin secara penuh. Kami menyiapkan presensi setiap pembelajaran agar anak-anak dapat tepat waktu dalam mengikuti pembelajaran,” ungkap Alexander Sulistiawan Jatmiko, S.Pd., salah satu guru Bahasa Indonesia di SMAK Santo Paulus. Pak Miko, sapaan akrab Bapak Alexander juga menceritakan jika pembelajaran seperti ini (SFH) akan melatih para guru untuk kreatif dalam menemukan model pembelajaran yang sesuai.

Cerita lain diungkapkan oleh Septian Bagas Triyanto, S.Pd., salah satu guru Bahasa Inggris yang juga tutor di salah satu lembaga bimbingan belajar. “Situasi belajar daring mengajak kita untuk lebih melek teknologi. Online learning merupakan salah satu solusi terbaik untuk pembelajaran selama pandemi,” cerita guru yang mengidolakan pembalap Valentino Rossi.

“Sudah sepuluh tahun lebih saya menjadi guru, tapi baru tahun ini membeli meja kerja khusus untuk menunjang SFH,” cerita Bu Ely saat kami wawancarai via WA. “Saya juga pernah mencoba menggunakan aplikasi virtual whiteboard guna menjelaskan pelajaran Matematika. Namun, ibu guru yang punya hobi traveling ini mengaku ada beberapa kendala saat menggunakan aplikasi jenis ini, salah satunya saat harus menulis menggunakan tetikus. Akhirnya, Bu Ely menyediakan whiteboard ukuran mini untuk menjelaskan melalui aplikasi zoom.

Bu Ely juga menceritakan jika pembelajaran jarak jauh seperti sekarang rentan terhadap gangguan-gangguan kecil. “Kalau masalah listrik dan internet bisa saya atasi, tapi saya sering mendengar suara mesin pemotong besi yang digunakan tetangga. Jika sudah seperti ini saya mengalah dengan menunda video conference,” tutur pemilik nama lengkap Elizabeth Enie Roma Y. S., S.Si., S.Pd.

Sementara itu, salah satu pencetus penggunaan MOODLE (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) sebagai model pembelajaran di SMAK Santo Paulus memiliki pengalaman tersendiri. “Melalui MOODLE, para guru dapat merancang materi secara sistematis. Hal ini akan membuat para murid lebih fokus dan terarah dalam proses belajar. Sekolah juga telah terhubung dengan layanan google suite yang memungkinkan melakukan video conference dengan lancar,” cerita Goodman Siadari, S.Pd., M.Pd. Saat ditanya biaya untuk menyediakan data internet, Pak Goodman memperkirakan menghabiskan Rp250.000 setiap bulan. Terkait pesan kepada para murid, guru Matematika keturunan Batak ini menggaungkan konsep belajar 5B yakni, Belajar untuk Berbagi yang Benar dan Baik sehingga Bermanfaat.

Terus jaga semangat belajar buat para murid SMAK Santo Paulus selama melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Seperti filosofi dari Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, Semua orang murid, semua orang guru, dan semua tempat adalah sekolah.

Penulis: Tim Jurnalistik SMAK Santo Paulus Jember