Menggunakan MOODLE di Tahun Ajaran baru

Senin, 20 Juli 2020 yang lalu merupakan hari pertama bagi para murid SMAK Santo Paulus memulai pembelajaran. Masih seperti semester sebelumnya, pembelajaran di SMAK Santo Paulus tetap menerapkan pembelajaran daring atau online. Hanya saja, pada awal tahun pelajaran 2020/2021 ada sedikit perubahan terkait pembelajaran daring. Perubahan terletak pada model pembelajaran yang lebih terpusat dan sistematis. Ya, pada tahun ini SMAK Santo Paulus memilih menggunakan MOODLE (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment) dalam pembelajaran.

Melalui sistem ini, para guru tidak lagi direpotkan dalam memilih berbagai “cara” dalam mengajarkan materi kepada murid. Melalui MOODLE, para guru dapat melaksanakan pembelajaran semirip mungkin pada saat pembelajaran tatap muka. Para guru juga dapat mengatur presensi murid secara otomatis, mengolah jenis penugasan, mengadakan diskusi dengan murid, melakukan penilaian secara terpusat, dan melakukan pertemuan virtual menggunakan google meet.

“Kami terus berusaha memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada para murid,” ujar Rm. Antonius Denny Cahyo S., S.S., M.Sc., M.Pd. saat memberikan pengarahan kepada para murid baru. Karena terbilang masih menjadi “barang baru” bagi para guru di SMAK Santo Paulus dan para murid, terkadang masih terdapat beberapa kendala dalam penerapan. Namun, seiring berjalannya waktu, kendala teknis, pemahaman para guru dan para murid dapat teratasi dengan kemauan untuk terus belajar memanfaatkan perkembangan teknologi dalam pembelajaran.

“Pembelajaran menggunakan MOODLE sudah terjadwal dengan sangat rinci. Mulai  dari jadwal pelajaran dan materi yang diberikan guru. Dengan metode seperti ini saya juga terpacu untuk mencari materi sebanyak mungkin untuk menunjang pembelajaran,” ungkap Cathalina Clarin, murid baru SMAK Santo Paulus dari kelas X IPS 5. Hal senada juga disampaikan oleh Sheren Regina Wungkana. “Kalau menggunakan MOODLE materi setiap pelajaran sudah terjadwal. Hal ini membuat para murid tidak kebingungan saat ingin mengetahui tugas dari para guru,” ungkap murid yang kini sudah memasuki tahun ketiga di SMAK Santo Paulus.

Semoga para murid cepat beradaptasi dengan sistem pembelajaran di masa pandemi seperti ini. Hal yang lebih penting, semoga situasi di negeri ini semakin membaik dan kembali seperti sedia kala. Clarin juga menyampaikan pesan kepada para murid baru di SMAK Santo Paulus. Clarin berharap, teman-teman mampu aktif dalam mencari sumber belajar dari berbagai sumber agar lebih memahami materi yang diberikan guru.

Selamat belajar dan terus semangat untuk para murid SMAK Santo Paulus.Penulis: Tim Jurnalistik SMAK Santo Paulus Jember