Menelusuri Kepribadian demi Masa Depan

“Anda mungkin bisa menunda, tapi waktu tidak akan menunggu,” ujar salah satu dari tujuh pendiri Amerika Serikat, Benjamin Franklin.

Kalimat tersebut pastinya relate bangetuntuk murid kelas 12 dong ya? Faktanya, kesempatan mereka bersenang-senang dan berjuang di sekolah ini sudah kurang dari satu tahun. Selanjutnya ke mana?Ada yang lanjut kuliah, ada yang langsung bekerja tapi ada juga yang jawabannya horror — “Gatau”.

Sabtu (30/08/2025), murid kelas XII melaksanakan tes psikologi yang bertempat di SMA Katolik Santo Paulus Jember. Sayangnya, belum semua murid menjalani tes tersebut. Tapi tenang, murid yang berhalangan hadir akan tetap dapat mengikuti susulan di kemudian hari.

Dengan diadakannya tes psikologi ini, murid kelas XII tidak boleh lagi menjawab “TIDAK TAHU” dari pertanyaan “Apa yang akan dilakukan setelah lulus nanti!” Mengapa? Karena SMA Katolik Santo Paulus Jember sudah memfasilitasi mereka dengan mengadakan Psikotes. Melalui psikotes ini, para murid akan mengetahui lebih dalam tentang tujuan hidup, minat dan bakat mereka.

“Tes ini akan membantu murid dalam menemukan minat dan keahliannya, sekaligus menjadi penengah ketika terjadi perbedaan pendapat dengan orang tua dalam memilih jurusan,” jelas Bapak Muh. Rusdi Shahab, S.Psi., selaku Direktur dari Psycare Jember.

Dalam pelaksanaannya, ternyata tes psikologi tersebut berhasil memberikan pengalaman yang berbeda-beda pada tiap murid.

“Menurut saya, psikotes kemarin itu tidak hanya susah tapi juga membuat panik. Total pengerjaan ujian ini lima jam yang terbagi dalam tiga sesi utama. Pada setiap sesi terdapat berbagai macam subtugas yang waktunya tidak diberi tahu. Selain itu, rata-rata soal setiap tugas berjumlah ratusan, misalnya uji literasi kebahasaan dan matematis mencapai 186 nomor. Namun, di antara berbagai macam subtugas, tes Kraeplin yang paling menguras tenaga. Pada tes Kraeplin, kita harus fokus menghitung banyak angka secepat mungkin. Meskipun demikian, saya merasa kalau tes ini dapat membantu kami untuk mengetahui minat dan bakat. Selain itu, tes ini juga bisa digunakan sebagai referensi untuk menentukan jurusan yang akan diambil saat kuliah nanti,” ucap Arya Widura P. kelas XII MIPA 2.

Jadi, teman-teman XII jangan melihat psikotes ini sebagai hal yang menakutkan yaa. Melainkan, jadikan psikotes sebagai jembatan untuk mengenal diri lebih dalam. Hasilnya bukan sekadar angka atau laporan tetapi justru sebagai cermin untuk memahami potensi diri. Dari situ kita bisa menyusun langkah dengan lebih mantap. Siapa saja yang setuju nihh.

Jurnalis:

Jennifer Evelyn Kelas XII MIPA 2

Charlie Monica Liadi Kelas XII MIPA 3

Foto:
Sesilia Atyantika Kelas XI-7

Tifanny Tricia Efendy Kelas X-1