Tau nggak ‘sih kalau minat baca di Indonesia itu tidak lebih besar dari butiran nasi yang kita makan? Minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan yaitu hanya 0,001%. Artinya, dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Kita sebagai generasi milenial tentu tidak bisa tinggal diam dan hanya menonton apa yang akan terjadi. Sebab kitalah yang akan menjadi penentu masa depan bangsa. Maka dari itu, kami, anggota kelas 11 MIPA 3 SMA Katolik Santo Paulus Jember (RAFIKI – Rakyat Fantastis Kelas 11 MIPA 3) ikut berkontribusi dengan cara melakukan kunjungan ke Kampoeng Batja Jember di Kreongan, Jember. Penasaran kan? Di sana ada apa? Pada ngapain aja di sana? Nah, keingintahuan ini adalah penanda kalau kalian terpanggil untuk membaca artikel yaa. Selamat membaca, kawan-kawan.
Ceritanya dimulai pada tanggal 19 Februari 2023 pukul 07.00 WIB. RAFIKI berangkat dari sekolah menuju ke lokasi. Namun sayangnya, tidak semua dari kami dapat ikut karena ada yang berhalangan. Jadi, hanya bersembilanbelas dari kami yang berpetualang di hari Minggu tersebut. Sesampainya di sana, kami disambut hangat oleh pemilik Kampoeng Batja, yaitu Bapak Iman Suligi. Pak Iman adalah sosok yang ceria dan memiliki semangat literasi yang tinggi. Sambil menunggu anak-anak Kampoeng Batja datang, beliau mempersilakan kami untuk mendengarkan kisahnya yang menginspirasi.
Selain itu, kami juga diajak untuk mengunjungi Museum Literasi di balik rak bukunya. Fantastis!!! Museum Literasi itu berisi benda-benda yang antik hingga modern, mulai dari yang berbau vintage hingga retro, mulai dari yang umum hingga yang unik, mulai dari yang berasal dari Nusantara hingga mancanegara. Di sana, kami pun bermain bersama anak-anak kampoeng batja. Permainan yang kami buat terdiri atas tanya jawab fabel serta tebak lagu daerah dan nasional. Yang menjawab paling banyak akan mendapatkan hadiah berupa camilan. Wihh, seru banget kan??!
Di ujung kegiatan ini, Pak Iman juga memberikan beberapa pelajaran dan motivasi. Beliau berpesan bahwa sebagai manusia yang terus bertumbuh sebaiknya kita tidak bersikap terlalu yakin pada diri sendiri. Namun, kita harus tetap bertanya kepada yang lebih berpengalaman karena kita bisa saja salah.
Kira-kira begitulah sekilas tentang kegiatan RAFIKI dan anak-anak Kampoeng Batja. Kami harap agar kunjungan ini juga bisa memotivasi dan menginspirasi banyak orang untuk tetap mempertahankan semangat literasi seperti yang dikobarkan Pak Iman. RAFIKI? JAYA, JAYA, JAYA!
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memiliki literasi baca tulis yang baik? Jika jawabannya belum, mari kita mulai mencobanya dari SEKARANG!!!
Penulis:
Cheerly Tannia Hartono XI MIPA 3/03